Logo Sabtu, 18 Mei 2024
images

JAKARTA, majalahreformasi.com - Dalam rangka memperingati hari ulang tahun yang ke 60, Sekum PGI Pdt Gomar Gultom melakukan launching buku yang bertajuk bersyukur dalam karya di kantor pengurus besar Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta, Sabtu (27/7/2019). 

Dipilihnya hari ini tanggal 27 Juli untuk acara ini karena mempunyai makna tersendiri bagi pelayanannya dan keluarga, kata Gomar Gultom dalam sambutanya.

" Pada tanggal 27 Juli 1986 saya ditahbiskan menjadi pendeta HKBP di Medan kemudian selang 10 tahun kemudian terjadi intervensi rezim ORBA yang mengharuskan saya berpisah dengan itri dan anak yang masih berumur 5 tahun," kenangnya.

Pada peristiwa itu ada sekitar 15 Pendeta muda juga yang turut dipukuli oleh oknum tentara dimana lokasi kejadiannya saat itu di rumah Gomar Gultom.

"Pada tanggal yang sama pula 27 Juli 1996 terjadi kerusuhan di Jakarta masalah perebutan kantor PDI. Saat itu rezim ORBA mengejar dan memburu ketua PRD Budiman Sudjatmiko. Budiman dan temannya sekitar 11 orang bersembuni di rumah saya, selama 2 minggu," lanjutnya lagi.

Tampak hadir disamping para pemuka dan ketua Sinode ada Ketua Watimpres Sri adiningsih, Ketua PBNU KH Marsudi syuhud.

Dihadapan para tamu undangan Sri adiningsih menuturkan bahwa Sosok Gomar gultom baginya bukan saja seorang pendeta tetapi juga aktivis sosial dan tokoh agama nasional yang telah berkiprah secara nasional.

Kiprahnya bukan hanya tercatat di PGI tetapi forum nasional lainnya seperti ANBTI (Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika ), FUKRI (Forum Umat Kristen di Indonesia) dan ICRP (Indonesian Conference on Religion and Peace).

Sementara Budiman Sudjatmiko (Anggota DPR RI) mengatakan rasa  terimakasihnya kepada Pdt Gomar Gultom saat peristiwa 27 Juli 1996 rumahnya menjai tempat persembunyian baginya dan ke 11 anggota aktivis lainnya.

"Saat itu saya dikejar oleh rezim ordebaru karena ditudah sebagai dalang kerusuhan 27 Juli 1996," imbuhnya.

Dalam peluncuran ini juga digelar sesi diskusi reflektif kebangsaan yang dipandu oleh Aktivis Raja juli antoni dengan narasumber Budiman Sudjatmiko(Anggota DPR RI), Nafidah inarotul (Pengurus wilyah pemuda islam Indonesia), Paulus (PP Pemuda Katholik), Yugi Yunardi (Ketua dewan pimpinan nasional pemuda Khonghucu Indonesia), Riaz musaffar (Pemuda Baha'i), AKP Ismat (Pemuda penghayat), Prem singh (Pemuda Sikh). (*)


TAG , , , , , , , , ,