MAJALAHREFORMASI.com - Tanpa terasa bahwa sebentar lagi akan memasuki tahun baru Imlek 2024. Namun tahukah anda bahwa hari raya Imlek memiliki beberapa tradisi atau kebiasaan unik yang sarat makna telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Tionghoa.
Hal itu dibenarkan oleh Pengusaha berparas cantik Nana Sarinah kepada wartawan saat ditemui belum lama ini di Jakarta.
Menurut Nana, sapaan akrabnya, moment imlek selalu identik dengan beberapa hal, diantaranya tahun baru imlek selalu berkaitan dengan warna merah karena warna ini menurut mitos orang chinese adalah warna kebahagiaan.
Pemilik Kipina Kids Indonesia ini juga menambahkan tradisi imlek selain identik dengan ornamen merah juga mereka melakukan kebiasaan bersih-bersih rumah satu hari menjelang imlek.
Hal itu bertujuan untuk membuang sampah yang dianggap sebagai sumber kesialan.
"Sewaktu kecil, saya masih ingat, mama selalu melarang agar jangan sampai memecahkan sesuatu pada hari imlek hari imlek pertama dan kedua," ujar Ketua Komisi Tetap Bidang UMKM-Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ini kepada wartawan di Jakarta.
"Kami juga tidak boleh menyapu rumah pada saat hari imleknya, karena menurut mitosnya agar rezeki tidak ikut tersapu dan dianggap sial kalo pegang sapu," kata Nana Sarinah menambahkan.
Bukan hanya itu salah satu tradisi Imlek lainnya adalah pemberian angpao atau amplop kecil merah, dimana dalam bahasa Tio chiu artinya ang (merah) dan Pao (bungkusan).
Kendati demikian pemberian angpao hanya boleh diberikan orang yang sudah menikah kepada yang belum menikah artinya dianggap sudah mampu memberikan dan menurut mitos memberikan energi positif, keberuntungan dan kesejahteraan bahkan memperlancar rezeki dikemudian hari.
Peraih penghargaan dari Anugerah Perempuan Indonesia (API) ini juga menyebut moment imlek juga erat hubungannya dengan kumpul keluarga.
Mereka akan melewatinya dengan makan bersama dengan keluarga, satu hari menjelang imlek. Hal itu wajib dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi supaya keluarga utuh dan bersatu serta tidak putus.
Nana menyebut jika ada satu makanan khas yang tidak boleh absent saat moment Imlek yakni kue keranjang atau bahasa tio ciu nya Tiam( keranjang) sedangkan kue(kue).
Kue keranjang nantinya dipakai buat sembahyang leluhur dan dibagikan kepada kerabat.
"Kalau ciri khas di hari lebaran itu ketupat kalau kita kue keranjang dan menurut mitos di hari ke tujuh imlek selain masak sayur tujuh macam jadi satu, artinya berbagai macam perbedaan dan suku serta agama dipersatukan dalam perayaan bersama," tuturnya sambil tersenyum manis.
Kue yang menyerupai dodol ini, menurut mitos hadir menyambut musim penghujan yang melambangkan kemakmuran karena setiap Imlek jatuhnya antara bulan Januari dan Febuari.
Selain kue keranjang, ternyata kue lapis legit juga menjadi makanan khas yang selalu ada di setiap rumah-rumah pada perayaan Imlek. Kue yang kerap disajikan saat tahun baru Chinese ini melambangkan kesuksesan dan kemakmuran yang semakin meningkat.
Tak hanya itu, kehadiran mie dalam tradisi perayaan Tahun Baru Imlek juga sudah menjadi keharusan dimana makanan ini melambangkan panjang umur. Lalu kuliner wajib lainnya adalah mengkonsumsi ikan bandeng dan buah jeruk.
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa ikan bandeng dan buah jeruk merupakan lambang kemakmuran.
Dan terakhir, ungkap pengusaha yang baru membuka cabang baru Kipina Kids Indonesia di kota Surabaya ini, Tahun baru identik dengan petasan atau kembang api hal ini dipercaya juga untuk mencegah dan menakut-nakuti roh jahat datang. Kemudian untuk mengakhiri Imlek, masyarakat Tionghoa di Indonesia biasanya menggelar acara perayaan Cap Go Meh.
"Selamat memperingati tahun baru Imlek, Gong Xi Fa Cai! Semoga keberuntungan dan kebahagiaan senantiasa menyertai langkah-langkah kita semua," tutup Nana. (David)