Logo Sabtu, 18 Mei 2024
images

Foto bersama tampak Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid, M.Hum hadir dan menerima kenang-kenangan dari Gereja OSZA

JAKARTA, MAJALAHREFORMASI.COM - Bertepatan dengan puncak HUT Ke-50 Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia. Luncurkan Buku bertajuk “Bangkit dan Bersinar" dan Gelar Malam Pagelaran Opera Budaya Nusantara yang digelar di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Menurut Elder Djarot Subiantoro, area 70 Indonesia, Tema kali ini untuk HUT Ke-50 GYK dari OSZA adalah “Bangkit dan Bersinar”.

Jemaat GYK dari OSZA, katanya akan senantiasa berusaha mengamalkan dua perintah utama yang tercantum dalam Matius 22:36-39, yakni untuk mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia, dan Yohanes 14:15 yaitu bila mengasihi Tuhan, kita akan menuruti segala perintah-Nya.

Kata Elder,"Hal ini selaras dan konsisten dengan doa dedikasi di Tanah Indonesia 50 tahun yang lalu, dengan visi, pelayanan dan kehidupan kami selagi berusaha menjadi orang-orang suci di zaman akhir,"
Dan diharapkan dapat bangkit dan bersinar sebagai sebuah keluarga dan komunitas, dijadikan makmur, diberkati sehingga menjadi produktif.
Diakuinya, ini adalah pekerjaan yang tidak mudah, namun akan berhasil karena ini adalah pekerjaan Allah.


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA,dalam sambutan tertulisnya menyambut baik atas terbitnya buku peringatan “50-Tahun Gereja Yesus Kristus Dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia”.

“Buku ini merupakan hasil dari proses menata ulang naskah yang sudah ada. Diharapkan kedepannya, Gereja Yesus Kristus akan menulis lebih banyak lagi peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan Gereja,” ujar dia.

Said Aqil Siroj menegaskan bahwa PBNU mengenal baik Gereja dan secara pribadi mengapresiasi kerjasama yang telah dibangun diantara kedua pihak. Ajaran pokok Gereja Yesus Kristus tentang pentingnya kekuatan keluarga seperti dikatakan dalam salah satu bagian buku ini bukan hanya tercermin dalam kehidupan sehari-hari jemaatnya di Indonesia, tetapi juga mengalir dalam misi kemanusiaan Gereja melalui sayap organisasi LDS Charities dimana PBNU juga bekerja sama dalam beberapa kesempatan di waktu lalu hingga saat ini,” kata Said Aqil Siroj mengakhiri sambutannya.

"Terima kasih kepada semua pengurus dan anggota Gereja Yesus Kristus Dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di seluruh Indonesia yang telah ikut membina dan mewarnai kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.

Dr Alwi Shihab, Cendekiawan Muslim, mengutarakan lima puluh tahun perjalanan Gereja Yesus Kristus dari OSZA di Indonesia menjadi salah satu bukti bahwa keberagaman terawat dengan baik di Indonesia.

Didepan hampir ribuan para undangan yang hadir, ia bercerita bagaimana Gereja Yesus Kristus Dari OSZA ikut melakukan kontribusi aktif dalam berbagai sektor kemanusiaan, bergotong royong dan bahu membahu dengan masyarakat dalam berbagai bidang, salah satunya kepedulian terhadap penanganan kebencanaan alam.

"Waktu peristiwa tsunami di Aceh, kita sangat kekurangan banyak kantong jenazah dan Gereja Yesus Kristus ini membantu menyediakan, saat itu saya Menkokesra," ujarnya.

Alwi mencontohkan dengan kritis seperti LDS Charities yang dimiliki oleh GYK dari OSZA, telah 50 tahun di Indonesia, menempatkan keluarga sebagai unit utama kehidupan dalam rangka mencapai kedamaian peradaban yang lebih luas.

Alwi mengucapkan selamat berulang tahun yang ke-50 Gereja Yesus Kristus dari OSZA, dengan harapan terus berperan serta dan berkontribusi terhadap kemajuan dan kemajemukan di Indonesia.

Pdt. Gomar Gultom, MTh, Sekum PGI mengucapkan selamat HUT ke-50 dan Peluncuran Buku 50 tahun Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia.

“Saya mengapresiasi pelayanan Gereja OSZA di Indonesia yang selalu tanggap dalam berbagai bencana yang terjadi di Indonesia. Hal ini memperlihatkan komitmen Gereja OSZA dalam aksi-aksi kemanusiaan, sebagai wujud pewartaan kabar baik di tengah masyarakat dan bangsa Indonesia di tengah krisis yang dihadapinya,” jelas dia.

“Saya juga mengapresiasi kesediaan Gereja OSZA untuk bersinergi bersama gereja-gereja di sekitarnya dalam setiap kegiatan meresponi bencana tersebut,” tambah dia.

Gomar melanjutkan, MPH-PGI menyambut dengan gembira perayaan ulang tahun kali ini, yang dikemas melalui pagelaran Opera Budaya Nusantara. Penampilan Opera Budaya Nusantara juga bisa dimaknai sebagai bentuk penghargaan atas keberagaman Indonesia yang majemuk, yang harus dirawat dan dipelihara, sebagai karunia Tuhan bagi bangsa kita.
Ini momentum yang tepat bagi kita di tengah kecenderungan masyarakat yang ingin memaksakan penyeragaman budaya hidup.

"Melalui perayaan ini saya justru hendak mengajak kita merayakan kekayaan budaya tersebut seraya merajutnya menuju pemulihan dan kebangkitan Indonesia,” tegasnya.

Ia menambahkan, seharusnya hal ini menjadi komitmen umat Tuhan di seluruh penjuru tanah air untuk bersatu dalam perbedaan, menghadirkan Indonesia yang satu, Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.

“Sekali lagi, saya ucapkan Selamat Ulang Tahun dan kiranya Tuhan senantiasa menyertai perjalanan pelayanan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia pada masa-masa mendatang demi kemuliaan nama Tuhan,” pungkasnya.