Logo Jumat, 3 Mei 2024
images

Foto bersama ketua MPR Bambang Soesatyo bersama pengurus GAMKI (Foto: David Pasaribu)

JAKARTA, MAJALAHREFORMASI.com - Pengukuhan dan prosesi serah terima kepengurusan Pengurus Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) masa bakti 2019-2022 di Graha Oikumene di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat baru saja digelar, Jumat (11/10/2019).

Ketua Umum GAMKI terpilih Willem Wandik menuturkan Gereja masih menjadi kekuatan terbesar untuk dalam merawat demokrasi dan keutuhan negara Indonesia.

Ini menurutnya dibuktikan dengan populasi 11% penduduk indonesia adalah beragama kristen.

"Kekuatan Gereja dan umat Kristen sangatlah penting dalam menentukan timbul dan tenggelanmnya kehidupan demokrasi di negri ini, terutama kalangan muda yang tergabung dlam GAMKI, " katanya.

Selain itu Willem juga memaparkan beberapa point lainnya yang menjadi landasannya dalam menjalankan GAMKI ke depan termasuk menyoroti peran pemuda kristen menjadi tulang punggung pembangunan, Pancasila dalam percaturan identitas di Indonesia serta konflik Papua yang harus menjadi perhatian Gereja dan juga negara.

Michael Wattimena, Ketua Umum GAMKI periode sebelumnya menyatakan kalau selama ini GAMKI sering dipimpin oleh rekan dari sumatera tetapi hari ini sudah mulai bergeser ke arah timur maka terbagilah distribusi GAMKI ini bukan saja milik satu daerah tetapi milik semua wilayah kesatuan RI.

Dihadapan ketua MPR Bambang Soesatyo, ia menghimbau agar MPR juga berperan untuk menghidupkan kembali pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kembali di sekolah-sekolah, agar semangat nasionalisme bisa tumbuh kembali.

"Bahkan di negara Singapura, bendera negaranya ditempel di tembok rumah, apartemen ini tidak ada salahnya di contoh di negri kita, agar semangat persatuan tumbuh kembali," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo menuturkan bahwa semua rakyat Indonesia mempunyai kewajiban untuk menjaga negara ini tetap toleran dan nyaman.

"Mari kita bangun rumah besar Indonesia menjadi rumah pancasila yang nyaman bagi kita semua untuk mewujudkan mimpi kita yang besar kedepan," tegasnya.

Indonesia, katanya membutuhkan generasi muda yang inovatif dan yang mampu mmebuat keterbatasan menjadi sebuah keuntungan, kesulitan menjadi peluang.

"Saya menaruh harapan besar pada GAMKI berada pada kelompok seperti itu yaitu mampu membalikan setiap keadaan," tandasnya.

Arus informasi dan komunikasi memberikan banyak peluang bagi bangsa ini tetapi di saat bersamaan ini juga merupakan sebuah ancaman.

Jangan sampai kemajuan ini mengerus rasa cinta terhadap yang lain maka apa bedanya dengan sebuah robot yang hanya menjalai rutinitas tanpa aksi dan cinta.

Kemajuan tekhnologi ini memang membuat kita sangat dekat, misalnya bisa video call tetapi ancaman juga ada seperti fenomena radikalisme itu didorong oleh tekhnologi informasi karena sadar atau tidak kita diracuni oleh informasi yang terkadang tidak benar.

"Saya sangat setuju agar mata pelajaran pancasila dihadirkan kembali kalau tidak kita akan terkerus dengan budaya lain. Ini dibuktikan dengan spanduk demonstrasi yang terjadi kemaren, isinya membuat kita seperti bukan berada di indonesia lagi, sudah melampai adat ketimuran," pungkasnya.

Selain dihadiri oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo tampak Bupati Halmahera Barat Danny Missy, perwakilan dari GP Ansor, KNPI, PGI dan OKP lainnya dalam acara tersebut. (David Pasaribu)