MAJALAHREFORMASI.com – Dalam semangat Paskah yang penuh sukacita dan pengharapan, Sekolah Tinggi Teologia Injili Indonesia (STTII) Jakarta secara resmi memperkenalkan program terbarunya yang inovatif dan relevan untuk konteks pelayanan masa kini yakni Kursus Musik Praktik (KMP). Bertempat di kampus STTII Jakarta, Jl. Lapangan Bola 34i, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, peluncuran program ini dibuka dengan ibadah Paskah yang khusyuk dan penuh makna.
Program ini dirancang bukan hanya sebagai tambahan kegiatan, tetapi sebagai bagian integral dari visi STTII untuk memperlengkapi para pelayan Tuhan secara menyeluruh bukan hanya secara teologis, tetapi juga musikal. Musik gereja bukan sekadar pengiring ibadah, tetapi sarana penyembahan dan penginjilan yang berdampak.
Para Instruktur KMP sedang didoakan oleh para Pendeta dari berbagai denominasi
Menurut Santono Sinaga, Wakil Ketua I Bidang Akademik STTII dan juga hamba Tuhan di Gereja Perhimpunan Injili Baptis Indonesia, kehadiran KMP menjawab kebutuhan nyata di lapangan.
“Mahasiswa kita perlu bukan hanya terampil berkhotbah dan mengajar, namun juga harus siap melayani lewat skill yang sesuai dengan kemampuan dan bakat mereka. Ini akan menjadi bagian dari syarat kelulusan,” jelasnya.
Santono menekankan bahwa lulusan STTII tidak akan sekadar mengantongi ijazah, tetapi membawa serta keterampilan praktis yang siap pakai di ladang pelayanan.
Kesaksian pujian dari STTII
Dr. Yusak Itong, M.Th., koordinator program KMP, menambahkan bahwa program ini lahir dari kegelisahan atas pendidikan musik gereja yang terlalu teknis namun miskin muatan teologis.
“Musik itu hanya kemasan. Lirik yang alkitabiah jika dikemas dengan baik akan menarik banyak jiwa. Kita tidak hanya melatih skill, tapi mengintegrasikan teologi dan musik secara utuh,” ujarnya.
Lebih dari itu, Yusak memandang KMP sebagai sarana penginjilan dan pembentukan penyembah yang sejati. Oleh sebab itu, program ini juga menyasar tim ibadah, terutama para worship leader (WL), agar mampu menyampaikan pesan Tuhan secara tepat dan indah.
Kesaksian Tarian
Yusak pun telah membuka KMP di berbagai lokasi seperti Bekasi dan Sunter karena tingginya permintaan dari gereja-gereja yang haus akan pelayan-pelayan musik yang mumpuni dan rohani.
Masih kata Yusak, salah satu keunggulan utama dari KMP adalah kehadiran para instruktur profesional dan berpengalaman di bidangnya. STTII menghadirkan: 3 guru keyboard, 2 instruktur bass, 2 pelatih drum, dan 2 pelatih vokal
Ia menegaskan jika pihaknya siap melatih peserta tidak hanya secara teknis, tetapi juga membentuk karakter rohani mereka sebagai penyembah sejati.
Dari Paskah ke Panggilan Misi
Ibadah pembukaan KMP ini juga dimeriahkan oleh khotbah penuh pengurapan dari Drs. Dr. Markus Simanjuntak, dosen STTII, yang mengingatkan mandat Amanat Agung dari Tuhan tidak pernah berubah.
Tugas untuk “menjadikan semua bangsa murid” (Mat. 28:19) bukanlah sekadar program gereja, melainkan sebuah proses seumur hidup yang terus dibangun. Ini adalah proses menolong orang lain untuk menjadi murid Kristus, bukan kegiatan instan, dan bukan juga hanya agenda pelayanan tahunan.
Tujuan utama Allah adalah agar kita menjadi penyembahNya, bukan hanya melakukan penyembahan. Hal ini tersirat dalam Yohanes 4, di mana dikatakan bahwa Bapa mencari penyembah, bukan sekadar ritual penyembahan. Sebaliknya, iblis mencari penyembahan, karena ia ingin mengambil tempat Allah.
Penyembahan sejati dimulai dari kelahiran baru mustahil seseorang menyembah Tuhan tanpa memiliki relasi pribadi dengan-Nya. Kebangkitan Yesus menyadarkan kita bahwa menjadi penyembah adalah tujuan Allah bagi umat-Nya, dan proses itu diwujudkan melalui pemuridan.
Kebangkitan Yesus menyalakan penyembahan sejati. Dalam konteks kebudayaan Yahudi saat itu, manusia tidak boleh disembah, tetapi Yesus tidak menolak disembah ini bukti keilahian-Nya. Penyembahan bukan sekadar ritual, melainkan ledakan kerinduan untuk bertemu dengan Dia yang telah mengalahkan maut.
Yesus bukan hanya bangkit, tetapi memerintah dengan otoritas penuh. Otoritas yang sama juga diberikan kepada gereja-Nya, sehingga saat kita diutus untuk pergi, kita tidak melangkah tanpa dukungan Allah.
“Murid adalah seorang yang mengikuti Kristus (following Christ), dan ukuran seorang murid adalah ketaatan terhadap firman dan otoritas Allah.”
Sebelumnya, KMP bukan sekadar kursus musik biasa ini adalah wadah pertumbuhan rohani dan profesional bagi mereka yang terpanggil melayani Tuhan lewat seni dan nada.
Tunggu apalagi, Segera daftarkan diri anda. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi STTII Jakarta 081219736654 dan KMP 081908116111 atau kunjungi langsung kampus STTII. (David)