Logo Rabu, 19 Maret 2025
images

Imlek bersama di sekolah Harapan Bangsa Pontianak

MAJALAHREFORMASI.com - Langit Pontianak bersinar merah keemasan saat ribuan lampion mulai menerangi malam, menciptakan panorama yang magis dan penuh semangat. Kota yang kaya akan tradisi dan budaya ini kembali semarak menyambut perayaan Imlek dengan gegap gempita. Setiap sudut kota berubah menjadi lautan cahaya, diiringi suara tabuhan genderang yang mengiringi tarian Barongsai dan Naga.

Di tengah kemeriahan itu, ada satu sosok pengusaha wanita berparas anggun yang tak sekadar turut merayakan, tetapi juga berperan dalam menjaga dan merawat tradisi ini. Dialah Nana Sarinah, seorang pengusaha sukses sekaligus pemilik Kipina Kids Indonesia, sebuah sekolah yang bertaraf internasional yang mempunyai beberapa cabang di seluruh nusantara.

Foto bersama teman-teman alumni SD Gembala Baik

Sebagai bentuk kecintaannya terhadap kota kelahirannya, Pontianak, ia menggagas sebuah perayaan Imlek istimewa yang bertujuan untuk mengajak masyarakat merasakan kemeriahan dan kebersamaan dalam tradisi ini.

Bersama sang suami, Nana Sarinah menginisiasi acara ini untuk merayakan Imlek dengan lebih bermakna. Acara ini  digelar di Sekolah Harapan Bangsa, Pontianak belum lama ini, tepatnya pada 7 Februari 2025 lalu, perayaan tersebut  berlangsung  dari pagi hingga siang hari, dengan sajian jamuan makan siang spesial yang menyuguhkan kuliner khas Imlek, serta pertunjukan naga dan barongsai yang siap menyemarakkan suasana. 

Foto bersama Suami Sudino Lim

Pontianak dan Keindahan Tradisi Imlek
Saat berbincang di sebuah kafe di bilangan Jakarta Selatan, Nana Sarinah tersenyum sambil menyeruput teh hangat. Ia mengenang bagaimana setiap tahun, suasana kota kelahirannya berubah menjadi lebih semarak, dihiasi ribuan lampion yang menyala di langit malam.

“Imlek di Pontianak bukan sekadar pergantian tahun, tetapi momen yang menghadirkan kehangatan dan kebersamaan. Saya selalu menantikan bagaimana kota ini bermandikan cahaya merah, penuh dengan tawa dan doa,” ujar Nana Sarinah dengan penuh semangat.

Sebagai kota dengan populasi Tionghoa yang cukup besar, Pontianak selalu menyajikan perayaan Imlek yang istimewa. Setiap sudut kota dipenuhi dengan kemeriahan, mulai dari pasar Imlek yang menjual aneka pernak-pernik khas hingga atraksi budaya yang memukau. Salah satu pusat perayaan ada di Jalan Gajah Mada, yang dipenuhi dekorasi lampion merah dan menjadi titik berkumpul masyarakat untuk menikmati atmosfer Tahun Baru Imlek.

Pasar Imlek dan Dekorasi Meriah
Jalan Gajah Mada yang biasanya ramai dengan kuliner khas, kini bertransformasi menjadi lautan merah. Deretan lampion bergelantungan di udara, sementara toko-toko dihiasi pohon Mei Hua dan pernak-pernik khas Imlek. Aroma kue keranjang yang legit serta tumpukan jeruk mandarin menjadi daya tarik tersendiri.

Foto bersama Ibu Henny (Owner Dayang Resort Singkawang)

Festival Lampion dan Barongsai
Menurutnya, perayaan Imlek tak lengkap tanpa kehadiran barongsai dan tarian naga yang enerjik.

“Atraksi ini bukan hanya hiburan, tetapi juga memiliki makna spiritual dan simbol keberuntungan. Saya selalu terkesima melihat bagaimana anak-anak dan keluarga berkumpul di bawah gemerlap lampion untuk menyaksikan pertunjukan ini,” tuturnya penuh antusias.

Sembahyang di Klenteng Bersejarah
Di antara kemeriahan perayaan, suasana di Klenteng Kwan Tie Miau terasa lebih khidmat. Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek adalah waktu untuk berdoa, berharap tahun yang lebih baik, dan menghormati leluhur. Aroma dupa yang membumbung tinggi, gemericik air di altar, serta gemerlap lilin merah menciptakan suasana yang begitu sakral.

Cap Go Meh yang Spektakuler
Jika Imlek adalah awal yang megah, maka Cap Go Meh adalah puncaknya yang spektakuler. Tradisi unik seperti pawai tatung di mana para peserta diyakini kebal terhadap benda tajam—menjadi daya tarik tersendiri.

“Pontianak memiliki salah satu perayaan Cap Go Meh terbesar di Indonesia, bahkan wisatawan dari luar negeri pun datang hanya untuk menyaksikan ini,” kata Nana Sarinah penuh kebanggaan.

Foto bersama teman-teman alumni SD Gembala Baik

Kuliner Khas Imlek
Bagi pecinta kuliner, Imlek di Pontianak adalah surga cita rasa. Dari mie panjang umur yang melambangkan kehidupan yang panjang, kue lapis legit yang melambangkan rezeki berlapis-lapis, hingga kue keranjang goreng yang manis dan renyah.

“Saya selalu menyempatkan diri mencicipi kuliner khas Imlek, terutama kue lapis legit. Setiap gigitan terasa seperti nostalgia masa kecil,” ucapnya sambil tertawa kecil.

Bagi Nana Sarinah, perayaan Imlek di Pontianak bukan hanya sebuah tradisi pergantian tahun, melainkan sebuah perayaan semangat kebersamaan, keberagaman budaya, dan harapan baru. Gemerlap lampion dan ritual Cap Go Meh yang unik memancarkan warna-warni kebersamaan di setiap sudut kota. Pengunjung yang berkesempatan mengunjungi Pontianak saat Imlek akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. (David)