MAJALAHREFORMASI.com - Kenduri Serumpun Melayu Film Festival, telah dimulai hari ini dan akan berlangsung sampai Sabtu, 14 Oktober 2023 bertempat di Komplek Taman Budaya Jambi, Provinsi Jambi. Acara ini digagas oleh Lingkar Film Sumatra, sebuah kolektif komunitas film se-Sumatra yang terdiri dari Aceh Menonton, Sinelayu, Layar Taman, Forum Film Jambi, Fattah Creative, Klub Nonton, dan IFCN, serta berkolaborasi dengan Community Forum Jogja-NETPAC Asian Film Festival.
Edy Suwardi selaku Ketua Tim Pokja Apresiasi dan Literasi Film Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyambut baik acara ini. Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum pengembangan film dengan mengusung budaya melayu sehingga masyarakat Indonesia maupun negara-negara Serumpun Melayu semakin erat dalam tali ikatan kesamaan jati dirinya.
“Kami dari pemerintah Jambi, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, merasa bangga pada tahun ini, terselenggara sebuah festival skala internasional berlandasan kebudayaan khususnya film di Jambi," ujar Edy.
Lebih lanjut, Anton Oktavianto, selaku Festival Director Kenduri Serumpun Melayu Film Festival 2023 mengungkapkan bahwa festival ini rencananya akan diadakan secara estafet di kota-kota di Sumatera, dan Jambi adalah kota pertama.
Pemilihan Jambi sebagai pembuka festival ini dilandasi sejarah dan bukti peradaban besar se-Asia Tenggara yang berada di Jambi, Cagar Budaya Komplek Percandian Muaro Jambi, yang juga menjadi salah satu destinasi program Kunjungan Kebudayaan dalam festival ini.
Anton menambahkan festival film internasional negara-negara Serumpun Melayu ini dibuka dengan pemutaran film “Onde Mande (The Prize)” karya sutradara Paul Agusta.
Film “Onde Mande” ini bercerita tentang sosok pensiunan guru bernama Angku Wan yang memenangkan hadiah undian yang sangat besar yang diniatkan untuk pembangunan desa. Sayangnya, sebelum ia sempat mengklaim uang itu, Angku Wan meninggal. Pemimpin dan penduduk desa kemudian bekerja sama untuk menyusun rencana untuk mengklaim hadiah dengan memalsukan kematian Angku Wan. Pemutaran film pembukaan festival film ini berlangsung meriah dengan cerita khas Minangkabau tersebut.
Di tempat yang sama Paul Agusta, sutradara “Onde Mande” mengatakan kegembiraaannya terpilih menjadi Opening Film Kenduri Serumpun Melayu Film Festival. "Semoga film yang bercerita tentang keseharian warga sebuah desa ini dapat menyentuh para penonton," harap Paul Agusta. (David)