Logo Sabtu, 15 Februari 2025
images

Diana Dewi (Foto Ist)

MAJALAHREFORMASI.com - Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi, mengatakan agar semua pihak mengantisipasi terhadap ancaman resesi global. Pasalnya, AS baru saja mengumumkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nya yang minus 0,9 persen pada triwulan II-2022 lalu. 

Peristiwa ini menjadi yang kedua kalinya secara berturut-turut, mengingat pada triwulan I-2022 pertumbuhan PDB AS juga minus. Dengan demikian, kondisi perekonomian AS resmi masuk dalam kondisi resesi.

"Saat ini segenap aktivitas perekonomian di hampir seluruh negara di dunia bisa dianggap terkoneksi secara global dengan perekonomian AS," beber Diana dalam keterangan tertulisnya.

Lebih jauh, Diana juga meyakini bahwa resesi AS bakal berpotensi mendorong pelaku dunia usaha enggan meminjam dana dari perbankan. Jika kondisi ini benar-benar terjadi, maka dampaknya terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19 juga berpotensi bakal terganggu.

Sebelumnya, ujar Diana, Kemenkeu (Kementerian Keuangan) telah merilis, apabila terjadi tekanan inflasi tinggi di AS maka berpotensi menaikkan suku bunga acuan. Saat bunga tinggi, maka konsumen dapat pengembalian yang lebih tinggi atas uang yang mereka simpan di rekening bank.

Oleh sebab itu, Diana meyakini bahwa tingginya bunga tentu akan membuat para pelaku usaha enggan untuk meminjam dana ke bank. "Karena bunga yang harus dibayar juga jadi lebih tinggi, sehingga minat untuk meminjam uang di bank justru akan menurun. Kondisi ini tentu akan berpengaruh juga terhadap program pemulihan ekonomi nasional yang saat ini sedang berlangsung," pungkasnya. (David)