Oleh: Dra. Alida Handau Lampe, MSi
Bandung, 22 Oktober 2024
MAJALAHREFORMASI.com - Susunan Kabinet MERAH PUTIH yang dibentuk oleh pemerintahan Presiden Prabowo Soebianto resmi dilantik pada 21 Oktober 2024.
Kabinet ini memiliki komposisi yang TIDAK BIASA, sehingga wajar jika menimbulkan berbagai tanda tanya. Terlihat sebagai kabinet yang GEMUK dengan MENANGGUNG BEBAN yang cukup berat, terdiri dari 112 orang, mencakup menteri, wakil menteri, serta kepala badan.
Terus terang, kabinet yang TAMBUN ini memicu rasa CURIGA dan KEKUATIRAN. Namun, bagaimana pun alasannya, komposisi besar tersebut tetap akan terlihat akomodatif.
Hal ini mengingatkan kita pada kabinet 100 menteri yang dibentuk oleh Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, saat menghadapi krisis ekonomi, politik, dan sosial pada tahun 1966.
Kabinet 100 Menteri Dwikora II yang dibentuk oleh Presiden Soekarno hanya bertahan kurang dari 35 hari. Alih-alih memenuhi tuntutan rakyat untuk membersihkan unsur PKI yang diduga berada dalam Kabinet Dwikora I, perombakan kabinet yang dilakukan Soekarno melalui Dwikora II justru tetap mempertahankan beberapa orang yang terindikasi terlibat PKI.
Sekilas ada bagian kemiripan ALUR dengan kabinet MERAH PUTIH yang dibentuk pemerintahan baru presiden Prabowo Soebianto, meskipun dalam konteks yang berbeda
Kabinet yang dibentuk dengan lebih dari 100 menteri dan wakil menteri ini menyamai ukuran Kabinet DWIKORA I dan DWIKORA ll.
Kabinet Merah Putih dirancang untuk dapat bekerja KERAS dan efektif dalam membenahi kondisi ekonomi, hukum, politik, dan sosial yang saat ini berada dalam situasi TIDAK BAIK BAIK saja.
Akan tetapi orang-orang bermasalah yang ditenggarai KORUPSI dan dipertanyakan KREDIBILITASNYA tetap dipertahankan dan masuk dalam kabinet MERAH PUTIH. Hal ini bertolak belakang dengan seruan lantang Presiden Prabowo yang berkomitmen untuk memerangi KORUPSI dan bahkan berjanji akan mengejar para koruptor hingga ke ujung ANTARTIKA.
Disisi lain kabinet yang GEMUK secara alamiah pasti bergerak LAMBAN, padahal dalam 100 hari pertama KABINET Merah Putih Prabowo dituntut bekerja SPRINT, karena begitu banyak PERMASALAHAN yang harus DIBENAHI peninggalan pemerintahan JOKOWI.
Harapan untuk membentuk ZAKEN KABINET yang digadang gadang akan dibentuk dimasa pemerintahan Presiden Prabowo, tampaknya masih jauh dari kata TERWUJUD. Walaupun tetap harus diakui tidak kurang menteri dan wakil menteri cakap yang ditempatkan sesuai dengan keakhlian dan kapasitasnya.
Kemungkinan untuk merombak kabinet Merah Putih menjadi KABINET PINTAR yang ZAKEN, EFISIEN, RAMPING, GESIT dan EFEKTIF masih terbuka LUAS, tentu dengan tetap mempertimbangkan STABILITAS dan EFEKTIVITAS pemerintahan.
Tiga bulan adalah waktu yang CUKUP untuk mengujinya, apakah Kabinet GEMUK beranggotakan 100 menteri Merah Putih mampu berkoordinasi, bekerja secara efektif, cepat, gesit, efisien TUNTAS dan TEPAT. (*)