Logo Rabu, 9 Oktober 2024
images

MAJALAHREFORMASI.com - Jendral TNI Maruli Simanjuntak telah resmi dilantik President Joko Widodo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada Rabu (29/11/2023). Maruli dilantik sebagai KSAD menggantikan Dudung Abdurachman yang memasuki masa pensiun.

Pengamat sosial dan politik John Palinggi menyambut baik diangkatnya Maruli Simanjuntak sebagai KSAD yang baru. "Saya pribadi menyampaikan syukur kehadiran Tuhan YME, Allah SWT karena telah dimunculkan sejumlah generasi muda TNI khususnya pengangkatan Maruli," ungkap orang nomor satu di Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia (ARDIN) ini saat di wawancarai dikantornya di bilangan Thamrin Jakarta, Kamis (1/12) siang.

"Saya yakin Presiden Jokowi dalam menentukan seorang kepala Staf Angkatan Darat tentunya telah mendengar berbagai pertimbangan yang matang dan juga didasarkan pada perjalanan karier, kemudian karya dan sukses dalam melaksanakan tugas yang diberikan negara," lanjutnya.

John mengatakan sosok Maruli telah melewati periode jenjang kepangkatan yang sangat baik dan komprehensif. Lulus Akademi Meliter Tahun 1992, Maruli mengawali kariernya sebagai Komandan Batalyon 1 group 2 Para Komando Kopassus. Kemudian ia sempat menjabat Kepala Pusdiklat Kopassus.

Selanjutnya Maruli juga pernah bertugas menjadi Komandan grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), dan menjabat Dandrem Surakarta disana satuannya mendapat penghargaan terbaik dalam sektor ketahanan pangan.

John menambahkan  Maruli juga pernah menjadi Wakil Komandan Pengamanan Presiden lalu menjadi sempat menjabat Kepala Staf Kodam Dipenogoro. "Anda bisa bayangkan seorang Kopassus lalu masuk ke pembinaan teritorial yang berhubungan dengan rakyat dapat penghargaan pula, setelah itu dia diangkat menjadi wakil Komandan Pengamanan Presiden," beber pengusaha kelas atas yang memperoleh APEC Business Travel Card di 19 negara di Asia Pasifik.

Pada saat pertemuan kepala pemerintahan G20 di Bali, Maruli ditarik menjadi Pangdam Udayana, karena pelaksanaan G20 berlangsung sukses, karier Maruli melesat menjadi Pangkostrad hingga sekarang menjadi KSAD.

Oleh sebab itu John dengan tegas menepis isu yang menyatakan bahwa pengangkatan Maruli sebagai KSAD tidak lepas dari pengaruh mertuanya Luhut Binsar Panjaitan yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia.

"Mengapa saya uraikan ini agar masyarakat tahu untuk mencapai jenjang atau jabatan KSAD oleh Jendral Maruli Simanjuntak bukan karena pengaruh keluarga dan lingkungan," tegas penyandang sabuk hitam Karate ini.

"Ya karena mertuanya dari Kopassus tentu ada arahan-arahan agar sukses menjadi orang, biasalah kalau orang tua kita kalau mendidik anaknya, tetapi talenta dan kesuksesan yang didapat itu bukan karena mertuanya namun pemberian Tuhan YME yang sepanjang kariernya tidak pernah cacat," sambungnya.

Sosok yang Rendah Hati

John mengapresiasi terkait pernyataan Maruli ketika usai acara serah terima KSAD, ia menilai ucapannya sangat rendah hati. Saat itu, ujar John, Maruli menuturkan sangat menghargai senior-seniornya dan loyal kepada Presiden.

"Jadi ini saya ingatkan bahwa apa yang ada di dalam diri Maruli Simanjuntak itu adalah satu karya Tuhan untuk mebuat dia rendah hati karena orang rendah hati akan ditinggikan Tuhan," jelas Ketua Harian Badan Interaksi Sosial Masyarakat (Bisma) ini.

"Setelah saya teliti ternyata ayahnya Maruli adalah seorang guru, ibunya perawat, ya jadi kayak saya jugalah, kita diajarkan sayang kepada manusia tetapi disisi lain kita diajarkan jangan merendahkan diri agar dihargai orang," katanya menambahkan.

Lebih lanjut, John pada kesempatan itu meminta kepada pemerintah dan DPR untuk memperhatikan kesehjateraan prajurit TNI sesuai dengan amanat UU No 34 tahun 2004. Dalam aturan itu disebutkan bahwa mereka (TNI) tidak boleh berbisnis dan berpolitik, TNI harus profesional, mereka juga berhak mendapat kesehjateraan dan gaji yang pantas.

"Lah kalau gajinya tidak pantas sementara mereka dikirim kemana-mana lalu anak istrinya bagaimana? saya minta anggaran untuk TNI untuk menjadi perhatian. Selama itu tidak diperhatikan, kawan-kawan yang berhak menentukan anggaran ini sudah mencederai aspek memperhatikan kesehjateraan dan gaji personil TNI," tandasnya mengingatkan.

Netralitas TNI Terjamin

John menjamin netralitas anggota TNI pada Pemilu serentak 2024 mendatang. Sumpah Prajurit dan Sapta Marga merupakan jaminan akan hal itu karena merupakan acuan seluruh prajurit TNI.

"Saya kira keraguan indenpedensi netralitas TNI khususnya Angkatan Darat tidak perlu diragukan, sudah terbukti dari dahulu sampai sekarang, saya saksinya mereka tidak pernah berkhianat bahkan memberantas pemberontak," imbuhnya.

"Saya percaya kemampuan dan janji dari Sapta Marga dan Sumpah Prajurit belum pernah meleset, bahwa ada personil yang meleset ya,, dimana-mana juga ada oknum seperti itu, asal tahu ya hilangnya uang negara tahun 1998 hingga 2000 sebanyak 1075 trilyun rupiah bukan dilakukan oleh TNI, mereka tidak pernah mencederai negara, jadi gak usah ragukan," kata dia dengan nada meninggi.

John berharap siapapun yang nantinya terpilih menjadi Presiden, masyarakat harus belajar menerima dan menghormatinya. "Kalau sudah terpilih menjadi Presiden, belajarlah untuk menghormatinya, dan setia kepada negara, saya bisa bertahan bisnis selama 40 tahun tanpa cacat karena saya hormat kepada Presiden dan sayang kepada negara ini," ujarnya.

Pada akhir wawancaranya John menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). "Selamat melaksanakan Tugas pak Maruli, semoga selalu sehat dan bersandar kepada Tuhan senantiasa," pungkasnya. (David)