MAJALAHREFORMASI.com – Banyumas dan Jakarta, dua kota yang berjarak ratusan kilometer, menjadi saksi bisu perjuangan seorang pria bernama Suhartono. Warga Desa Kedungwaringin, Banyumas, ini mengukir kisah luar biasa dengan aksi berjalan kaki sebagai wujud nazar (janji) yang pernah ia ucapkan.
Nazar tersebut Suhartono buat saat Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI pada Pilpres lalu. Ia berjanji, jika Prabowo terpilih dan dilantik, dirinya akan berjalan kaki dari Banyumas menuju Jakarta.
Hal ini terlihat dalam unggahan postingan Instagram Video media Fraksi Gerindra.
Dalam video tersebut, Suhartono mengatakan usai pelantikan Prabowo pada Oktober 2024, ia merasa terus diingatkan akan nazarnya. Bahkan, dirinya mengaku tiga kali bermimpi bertemu langsung dengan Presiden RI ke-8 tersebut.
"Setelah pelantikan Presiden, saya sampai bermimpi tiga kali bertemu Pak Prabowo. Dalam mimpi itu, beliau berkata, ‘Teruskan nazar kamu," ungkap Suhartono dalam video itu.
Kegelisahan mulai menghantui Suhartono keesokan harinya. "Saya terus memikirkan bagaimana cara menunaikan nazar ini," lanjutnya.
Akhirnya, pada 1 Januari 2025, tepat pukul 04.00 WIB, Suhartono memulai perjalanan panjangnya. Dengan tekad baja, ia melangkahkan kaki tanpa mengenal lelah.
Perjalanan ini membawanya melintasi berbagai kota, menghadapi terik matahari, hujan, serta beragam tantangan lainnya.
Setibanya di Jakarta, Suhartono mendapatkan sambutan hangat dari Novita Wijayanti, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra. Di Gedung DPR RI, Suhartono diterima sebagai tamu kehormatan.
"Perjuangan Pak Suhartono menunjukkan bagaimana tekad yang kuat mampu melampaui batas. Ini adalah wujud dukungan luar biasa dari rakyat kepada pemimpin pilihannya," kata Novita penuh kagum.
Suhartono pun mengungkapkan harapannya untuk bertemu langsung dengan Prabowo, seperti yang terjadi dalam mimpinya.
"Saya berharap bisa bertemu Pak Prabowo seperti dalam mimpi saya. Saya juga berdoa agar beliau selalu sehat dan dapat memimpin Indonesia menuju kemajuan dan kejayaan," ujarnya penuh harap.
Aksi Suhartono bukan hanya tentang menepati nazar, tetapi juga mencerminkan hubungan emosional dan loyalitas rakyat kepada pemimpinnya. (David)